Journal: 2021 February
Hari Soto Nasional
Baru tahu kalau tanggal 20 Februari rupanya diperingati sebagai hari soto nasional. Kebetulan sehari sebelumnya menonton video liputan tentang soto Lamongan di Youtube. Banyak penjual soto Lamongan berasal dari Desa Siman di Kabupaten Lamongan. Salah satu pionirnya bercerita bahwa cikal bakal resep sotonya bermula dari soto Madura. Bedanya kalau soto Madura menggunakan daging sapi, sedangkan soto Lamongan mengandalkan irisan daging ayam.
Karena ragam soto di Indonesia, saya jadi kepikiran juga tentang kerupuk. Indonesia memiliki beragam jenis kerupuk. Ada kerupuk udang, kerupuk rambak, kerupuk melarat, kerupuk melinjo, kerupuk Palembang, kerupuk mie, kerupuk bawang, sampai kerupuk jengkol pun ada. Di Swedia paling banter saya hanya pernah makan satu jenis kerupuk: prawn cracker berwarna putih yang biasa ditemukan di toko Asia.
Fire Pink - Episode Paling Emosional dalam Ozark
Serial Ozark season ke-3 menjadi teman saya bersepeda indoor saat ini. Episode ke-9 dengan judul “Fire Pink” menjadi episode paling emosional bagi saya sejauh ini. Episode ini dibuka dengan monolog Ben Davis di dalam sebuah taksi. Ia baru saja berhasil keluar dari rumah sakit jiwa. Ia meracau soal mimpi-mimpi buruk dan kegelisahannya. Sudah lama Ben divonis mengidap Bipolar, namun ia selalu menolak perawatan.
Ben dalam buruan kartel Narkoba. Setelah beberapa hari sebelumnya mengkonfrontasi Helen Pierce—pengacara kartel—di hadapan putrinya. Pun begitu, Ben nampaknya tidak sadar betapa besarnya bahaya yang tengah ia hadapi. Ia berulangkali membuat kerepotan orang-orang terdekatnya yang tengah berusaha menyelamatkan nyawanya.
Diawali dengan Ben yang mulanya aman di kediaman Darlene Snell, namun memutuskan untuk pergi ke kasino untuk bertemu Ruth. Wendy Byrde—kakak dari Ben—berhasil membawa Ben keluar kota. Saat kakaknya tertidur, Ben menelpon polisi. Ia memberi informasi bahwa ada individu yang tengah diburu kartel narkoba dan ia memberikan ciri-ciri mobil yang dikendarai kakaknya. Esoknya, mereka didatangi polisi, beruntung Wendy bisa mengatasi masalah tersebut.
Saat berada di rest area, dengan serampangan Ben menelpon Helen untuk meminta maaf. Ia masih mengira bahwa ia bisa memperbaiki kesalahannya. Wendy segera merebut telepon genggam yang ia pakai dan mematahkannya. Ben pun kembali merasa bersalah, ia meminta Wendy untuk diantarkan ke Knoxville—ia tahu beberapa kenalan dan rumah sakit yang bisa merawatnya. Ia berjanji akan bersembunyi di sana. Wendy pun lega.
Di sebuah pom bensin, Wendy secara diam-diam mendapati Ben membeli telepon genggam. Saat itu Wendy tau kalau Ben masih belum juga mengerti betapa gawatnya situasi yang mereka hadapi.
Ben dan Wendy makan malam dengan menu panekuk di sebuah restoran. Wendy bertanya kepada Ben tentang apa yang ia inginkan di masa depan. Jawaban pertama dari Ben adalah: Ruth. Wendy mulai berkaca-kaca dan izin untuk pergi ke kamar mandi. Wendy menyelinap keluar. Ia melihat Ben untuk terakhir kali dari balik kaca restoran. Ia lalu memacu mobilnya dari tempat tersebut. Tak lama Nelson—utusan Hellen—datang ke restoran tersebut untuk menghabisi Ben.
Dalam perjalanan Wendy terisak-isak. Wendy yang selalu digambarkan sebagai sosok yang dingin, dalam episode ini begitu rapuh saat harus kehilangan adik laki-lakinya. Di sisi lain, momen tragis di akhir episode ini membuat hubungan Wendy dan suaminya membaik. Begitu pun hubungan Ruth dan sepupunya Wyatt, kembali dekat karena berusaha menyelamatkan Ben.