Risan Bagja

Pulau Biawak, The Land of Dragons

Pulau Biawak, The Land of Dragons
Pulau Biawak, The Land of Dragons

Aku tidak pernah tahu ada lokasi snorkeling yang begitu indah di Indramayu. Yang aku tahu tentang kabupaten di pesisir Laut Jawa ini hanya mangganya, hidangan lautnya, serta kilang minyaknya. Tidak lebih.

Sudah beberapa kali aku menyambangi Indramayu. Itu pun sekadar lewat mengisi perut yang keroncongan dengan hidangan lautnya yang segar. Sempat aku mendengar tentang Pulau Biawak, namun yang terbayang dalam benakku saat itu adalah: pulau kecil dengan perairan yang kotor, pasir pantainya yang hitam bak lumpur dan dihuni ratusan biawak yang kelaparan. Sebuah gambaran yang mengerikan.

Gambaran Pulau Biawak dalam benakku itu tentu beralasan. Tiap kali aku menepi untuk menyantap makanan laut di pesisir Indramayu, yang kutemukan adalah perairan yang kotor dan keruh kecoklatan. Kata dosenku, hal itu disebabkan banyaknya aliran sungai yang bermuara ke Laut Jawa. Aliran sungai itu membawa material lumpur yang menyebabkan perairan Laut Jawa tampak keruh.

Namun lusa kemarin saat Achmad Alkatiri menuturkan keindahan Pulau Biawak lewat akun Twitter HolidayIQ Indonesia, aku terkejut bukan main. Bagaimana tidak, gambaran mengerikan tentang Pulau Biawak dalam benakku sirna seketika. Keindahan bawah laut Pulau Biawak benar-benar menghipnotis diriku. Terumbu karang yang tersebar di sekitar perairan Pulau Biawak tampak sehat dan tidak mengalami kerusakan. Pasir pantainya pun putih dengan laut tenang berwarna kehijauan. Belum lagi sebuah menara mercusuar peninggalan kolonial Belanda berdiri kokoh di tengah pulau.

Keindahan bawah laut memang menjadi daya tarik utama di Pulau Biawak. Kita nyemplung di ujung dermaganya saja, eksotisme bawah laut Pulau Biawak sudah bisa kita nikmati, ujar Alkatiri di lini masa Twitter-nya. Terbukti dari gambar-gambar yang ia sajikan, perairan yang jernih dengan tebaran terumbu karang serta ikan-ikan yang berwarna-warni. Surga!

Berikut adalah gambar-gambar keindahan Pulau Biawak yang disajikan HolidayIQ Indonesia dalam akun Twitter-nya pada tanggal 24 November 2011 kemarin:

Keindahan bawah laut Pulau Biawak.
Keindahan bawah laut Pulau Biawak.

Arcopora, terumbu karang berbentuk meja yang hidup di perairan Pulau Biawak.
Arcopora, terumbu karang berbentuk meja yang hidup di perairan Pulau Biawak.

Free Diver tengah menikmati alam bawah laut Pulau Biawak.
Free Diver tengah menikmati alam bawah laut Pulau Biawak.

Nudibranch si siput air dengan warnanya yang memikat.
Nudibranch si siput air dengan warnanya yang memikat.

Ikan badut tengah bersembunyi di balik anemon.
Ikan badut tengah bersembunyi di balik anemon.

Bersantai di Pulau Biawak.
Bersantai di Pulau Biawak.

Alkatiri juga menuturkan rincian logistik perjalanannya ke Pulau Biawak dari Jakarta bersama 18 orang lainnya selama 3 hari 2 malam:

Total perorang sekira Rp 550.000.

Sumber: Achmad Alkatiri dalam HolidayIQ Indonesia.
Foto cover dari Flickr oleh budak.